Pengikut

Jumat, 27 November 2020

Ketika Headline Berita Terasa Rancu

Sering saat kita membaca headline berita di dalam surat kabar, atau berita on line, kita merasakan kerancuan makna dalam headline tersebut. Kita sering merasa bingung untuk memahaminya, dan merasakan memahami maksud headline itu setelah membaca isi beritanya.

Mari kita lihat beberapa headline berikut:

Sebut Islam Radikal, Cak Nun: Saya Jatuhkan Soeharto dan Bisa Menjatuhkan Siapa Saja di Jakarta

sumber: https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-151010500/sebut-islam-radikal-cak-nun-saya-jatuhkan-soeharto-dan-bisa-menjatuhkan-siapa-saja-di-jakarta

Headline di atas memiliki kerancuan tentang siapa yang menyebut Islam radikal. Membaca headline di atas kita seolah memahami bahwa yang menyebut Islam Radikal adalah Cak Nun, oleh karenanya Cak Nun menjatuhkan Suharto dan bisa menjatuhkan siapa saja di Jakara. Karena Cak Nun menyebut bahwa Islam radikal maka dia menjatuhkan Suharto dan bisa menjatuhkan siapa saja di Jakarta.

Tentu saja maksud Cak Nun tidak akan setuju dengan pemahaman seperti itu. Menurut Cak Nun, Suhartolah yang menyebut Islam radikal, atau siapa saja yang berkuasa di Jakarta yang menyebut bahwa Islam Radikal. Tentu Cak Nun tidak menyukai hal itu. Maka Cak Nun menjatuhkan Suharto dan siapa pun yang ada di Jakarta, yang menyebut bahwa Islam radikal.

Maka subjek kalimat yang di depan harus sama dengan subjek kalimat yang di belakang harus sama. Sebaiknya headline di atas diganti menjadi

Disebut Islam Radikal, Cak Nun: Saya Jatuhkan Soeharto dan Bisa Menjatuhkan Siapa Saja di Jakarta


Contoh headline lainnya:

Latihan Militer China, PLA Navy Kerahkan Kapal Pendarat Amfibi dan Serangan Marinir

sumber: https://sosok.grid.id/read/412443988/latihan-militer-china-pla-navy-kerahkan-kapal-pendarat-amfibi-dan-serangan-marinir?page=all

Apa yang kita pahami dari headline di atas?
Siapa melakukan latihan militer China? Lalu apa dan siapa PLA Navy itu? Mengapa dia mengerahkan kapal amfibi? Rupanya setelah isi berita dibaca, PLA Navy adalah salah satu bagian yang mengikuti latihan perang tersebut. Kalau begitu maksudnya, sebaiknya headline di rubah menjadi:
Latihan Militer China, PLA Navy Kerahkan Kapal Pendarat Amfibi dan Serangan Marinir. 

Ikut Latihan Militer China, PLA Navy Kerahkan Kapal Pendarat Amfibi dan Serangan Marinir


Contoh lainnya

Megawati Bilang Kita Kekurangan Tokoh Dunia, Rizal Ramli: Baca Saja Tidak

Sumber: https://indonews.id/artikel/314140/Megawati-Bilang-Kita-Kekurangan-Tokoh-Dunia-Rizal-Ramli-Baca-Saja-Tidak/

Rizal Ramli berkata, "Baca saja tidak." Siapa yang tidak membaca? Megawati, Rizal Rami atau "kita" Megawati dan kelompoknya, atau "kita" para pembaca? Headline ini akan mudah dipahami dengan cepat bila diubah menjadi:

Megawati Bilang Kita Kekurangan Tokoh Dunia, Rizal Ramli: Dia Baca Saja Tidak

Contoh lainnya

Ustaz Abdul Somad Dakwah di Andara, Ini Pertanyaan Jujur Raffi Ahmad Tuai Pujian

sumber: https://www.merdeka.com/trending/ustaz-abdul-somad-dakwah-di-andara-ini-pertanyaan-jujur-raffi-ahmad-tuai-pujian.html

akan mudah dipahami bila diganti menjadi"

Ustaz Abdul Somad Dakwah di Andara, Pertanyaan Jujur Raffi Ahmad ini Tuai Pujian





Tidak ada komentar: