Oleh: Sugiyanta
Yahudi,
Nasrani dan Islam adalah tiga agama bersaudara. Sebagian besar Nabi dalam
agama-agama Yahudi dan Nasrani juga sebagai Nabi dan Rasul dalam agama Islam.
Dalam perkembangan nama-nama tokoh-tokoh yang berasal dari bahasa Ibrani dan Aramic dan Arab memiliki kemiripan. Abraham dan Ibrahim adalah nama seorang nabi yang sama. Yahya,
John, Johanes berasal dari juga nama-nama orang yang sama. Begitupun Maryam,
Maria, Marry, nama-nama inipun ditujukan kepada orang yang sama. Isa sama
dengan Jesus?
Dalam
tulisan penulis menggunakan nama-nama Maryam dan Isa seperti yang digunakan
dalam alQuran, yang merujuk kepada nama-nama Maria dan Jesus yang digunakan
dalam Bible atau Perjanjian Baru.
Orang Tua
Maryam
Orang tua
Maryam adalah Imran. Imran adalah orang yang penuh keutamaan, melebihi
kekutamaan umat manusia pada umumnya.
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آَدَمَ وَنُوحًا وَآَلَ إِبْرَاهِيمَ وَآَلَ عِمْرَانَ
عَلَى الْعَالَمِينَ [آل عمران/33]
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh,
keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka
masing-masing),
Nadzar Istri Imran
Istri Imran ingin sekali memiliki seorang anak
walaupun saat itu ia sudah memasuki usia tua. Maka istri Imran bernadzar bahwa
bila kelak ia memiliki anak, anaknya menjadi anak yang shaleh dan menjadi
pelayan umat untuk beribadah kepada Allah dan berkhidmat kepadaNya di Baitul
Maqdis
إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي
نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
[آل عمران/35]
(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam
kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena
itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Kelahiran Maryam
Ternyata yang dilahirkan istri Imran adalah
bayi perempuan dan bukan laki-laki, yang biasa menjadi pelayan dalam ibadah dan
berkhidmat kepada Allah di tempat ibadah yaitu Baitul Maqdis. Namun begitu
Istri Imran menyerahkan segalanya kepada Allah. Bayi perempuan itu dinamainya
Maryam.
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي
وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ
كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ
وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
[آل عمران/36]
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya,
diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak
perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak
laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamainya
Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada
(pemeliharaan) Engkau dari syaitan yang terkutuk."
Pengasuh Maryam
Sebelum Istri Imran melahirkan, Imran, suaminya
meninggal. Banyak para Imam yang ingin menjaga dan memelihara Maryam. Bahkan
untk menjaga Maryam pun harus ada pengundian.
ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ
وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يُلْقُونَ أَقْلَامَهُمْ أَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَ
وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يَخْتَصِمُونَ [آل عمران/44]
Yang demikian itu adalah sebagian dari
berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu
tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka
(untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu
tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.
Pengundian dimenangkan oleh Nabi Zakaria. Dan
Zakaria lah yang bertanggung jawab atas pengasuhan Maryam. Ibu Maryam adalah
adik istri Nabi Zakaria ayah Nabi Yahya. Hidup Maryam dalam didikan dan
pengawasan Nabi Zakaria.
Maryam berhidmad di rumah ibadah dan Kebutuhannya
dipenuhi oleh Allah subhanahu wa ta’ala
Maryam dalam penjagaan Allah subhanahu wa
ta’ala, sehingga segala kebutuhannya dipenuhi oleh Allah.
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ
وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ
عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَا مَرْيَمُ
أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ
يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ [آل
عمران/37]
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar)
dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan
Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui
Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai
Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab:
"Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki
kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Maryam, Wanita Terpilih dan Dimuliakan
Maryam adalah wanita pilihan, wanita dan yang
dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ia juga wanita yang diberikan
kelebihan dibanding wanita lain dalam ketaatan kepada Allah subhanahu wa
ta’ala.
وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ
اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَى نِسَاءِ الْعَالَمِينَ [آل عمران/42]
Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril)
berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan
kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia
Maryam, Wanita Taat Beribadah
Maryam adalah wanita yang taat dalam beragama,
ia selalu menegakkan shalat bersama dengan umat manusia di Baitul Maqdis
يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي
وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ [آل
عمران/43]
Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan
ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'
Maryam Hamil
Malaikat membawa berita gembira kepada Maryam,
bahwa Maryam akan melahirkan seorang putera pilihan yang terkemuka di dunia dan
diakhirat. Cukuplah Allah berfirman bahwa Maryam mengandung, maka Maryam pun
mengandung walau Maryam tidak memiliki suami atau belum pernah bersentuhan
dengan lelaki manapun.
قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ
يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى
أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ [آل عمران/47]
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa
mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang
laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah
berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia.
Dan Maryam adalah wanita yang sangat menjaga
kehormatannya
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ
اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ [آل عمران/45]
Ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam,
seungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan firmanNya, namanya al-Masih Isa
putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ
فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا
وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ [التحريم/12]
"Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara
kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan)
Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah
termasuk orang-orang yang taat."
Jesus anak Maryam kelak bertugas untuk mengawal
Kitab-Kitab yang terdahulu, seperti Taurat (wahyu untuk Nabi Musa, dan Zabur
(wahyu untuk Dawud) dan Kitab-Kitab selainya yang diwahyukan kepada para nabi
sebelum Jesus
Maryam Mengungsi Menyembunyikan Kehamilannya
Maryam anak Imran mengandung lalu pergi ke arah
timur jauh dari kampung halamannya untuk menyembunyikan kehamilannya.
فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا [مريم/22]
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan
diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ
انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا
[مريم/16]
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al
Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di
sebelah timur,
Isa (Jesus) Lahir
Menjelang kelahiran bayi mulia, Maryam sangat
malu menerima hinaan saudara dan tetangganya bahwa ia hamil tanpa suami. Maryam
melahirkan Isa dengan bersandar pada pangkal pohon kurma.
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ
قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا [مريم/23]
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia
(bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah
baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi
dilupakan".
Allah mencukupkan Makan dan Minum Saat Maryam
Melahirkan
Sesaat Maryam melahirkan, Allah mencukupkan
kebutuhan makan dan minum Maryam dengan mengalirnya mata air dan buah kurma.
فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ
جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا [مريم/24]
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah,
"Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak
sungai di bawahmu.”
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ
عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا
[مريم/25]
Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke
arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,
Tuduhan Keji Terhadap Maryam
Saat Maryam pulang ke kampung halaman dan ia
menggendong Jesus, orang-orang menuduh Maryam perbuatan terlarang dan tak bisa
menjunjung nama baik kedua orangtuanya, yang merupakan orang-orang shalih,
karena ia melahirkan anak yang tidak ada ayahnya. Kaumnya menuduhnya berzina.
فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ قَالُوا يَا
مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا [مريم/27]
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya
dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu
telah melakukan sesuatu yang amat mungkar
يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ
سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا [مريم/28]
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali
bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang
pezina",
Jesus Bayi Membela Ibunya
Maria tidak lagi bisa menjawab apa-apa kecuali
berpasrah kepada Allah. Ia hanya menujuk bayinya untuk bisa menjawabnya untuk
membelanya. Ternyata Jesus bayi bisa berbicara.
فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ
مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا
[مريم/29]
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka
berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di
dalam ayunan?"
Isa bayi ternyata bisa berbicara dan
menerangkan siapa dirinya. Jesus menyebutkan bahwa dia adalah seorang hamba
Allah yang nantinya akan diberi alKitab (Injil), dan menjadi seorang nabi. Dan
ia pun mengaku diperintah untuk menjalankan shalat, membayar zakat selamat
hidupnya.
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آَتَانِيَ الْكِتَابَ
وَجَعَلَنِي نَبِيًّا [مريم/30]
Ia (Isa) berkata, "Sesungguhnya aku ini
hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi”
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ
وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا [مريم/31]
“dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati
di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup”
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي
جَبَّارًا شَقِيًّا
[مريم/32]
“dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”
Nama Maryam Diabadikan sebagai Nama Surah dalam
alQuran
Maryam termasuk
dalam salah satu umat yang istimewa karena namanya mewakili segala sesuatu yang
murni dan memegang posisi terhormat dalam Islam. Sehingga Allah subhanahu wa
ta’ala menjadikan Maryam sebagai nama salah satu surat yang ada dalam alQuran.
Catatan Ahli Sejarah
Maryam adalah anak Imran bin Mastan dan
istrinya, yang bernama Hannah. Maryam dilahirkan di Nashirah, Nazareth,
Palestina.
Ditulis di MAN 2 Kulonprogo, Kamis 11 Februari
2021