Perkenalan Chicha dengan Islam bermula di usia 16 tahun. Ketika ingin mematikan televisi saat adzan maghrib berkumandang, ia justru kehilangan remote. Kejadian ini mengantarkannya pada momen istimewa.
"Saya cari di sela-sela sofa, angkat semua bantal, dan periksa kolong meja, tapi tetap tidak ketemu. Akhirnya saya menonton adzan maghrib," ungkapnya.
Mendengarkan lantunan adzan maghrib membawa kedamaian bagi Chicha. Ia merasakan ketenangan dan kelembutan dalam hatinya. Sebuah suara pun seolah berbisik di telinganya, "Sampai kapan kau mengabaikan panggilan-Ku? Masihkah kau terus berpaling dari Aku?"
Pengalaman tersebut membangkitkan rasa haru dan kebingungan dalam diri Chicha. Berbagai emosi bercampur aduk, membuatnya mantap untuk mencari tahu lebih dalam tentang Islam.
Setelah mantap dengan keyakinannya dan mendapat restu dari sang ibu, Chicha Koeswoyo memantapkan diri untuk memeluk Islam pada tahun 1984 di Masjid Al Azhar.
"Dengan hati tenteram, saya menjalani hidup sebagai perempuan Muslim," tuturnya.
Kisah mualaf Chicha Koeswoyo menjadi bukti bahwa hidayah dapat datang kapanpun dan dimanapun. Keberaniannya untuk mengikuti panggilan hati dan mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Sumber: Kisah Mualaf Chicha Koeswoyo, Dapat Hidayah Islam ketika Dengar Adzan Maghrib : Okezone Muslim