Pengikut

Jumat, 20 November 2020

Kita Semua Wali Allah

 

إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و سيئات أعملنا من يحد الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد إن محمدا عبده و رسوله

اللهم صل و سلم على محمد و على أله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

ياأيها الذين أمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا و أنتم مسلمون

و بعد فإن أصدق الحديث كتاب الله و خير الهدي هدي محمد صلى الله عليه و سلم وشر الأمر محدثاتها و كل محدثة بدعه و كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ta’ala. Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dengan senantiasa mengingat Allah dalam banyak kesempatan.

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Di dalam sebuah hadits yang shahih diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ،

“Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya.

Allah membenci setiap orang yang membenci para penolong Allah, dan mengumumkan gendering perang dengan orang-orang yang memerangi para wali Allah, semua hukuman, balasan, azab, siksa terhadap mereka sudah disampaikan Allah subahnahu wa ta’ala dalam al-Quran dan juga sudah dijelaskan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. 

 

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ،

Tidak lah dekat seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya.

Wali Allah adalah setiap orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan mendahulukan dan mengutamakan amalan-amalan wajib dari pada amalan yang lain.

Dikala Islam dimusuhi dengan perang, maka para wali Allah terpanggil untuk perang di jalan Allah

Dikala Islam dihina, maka para wali Allah terpanggil untuk membela Islam.

Dikala tetangga hidup tertekan karena kemiskinan, parab wali Allah terpanggil untuk membantu mereka dengan zakatnya.

Dikala umat Islam lain hidup dalam kebodohan, para wali  Allah terpanggil untuk mendidik mereka dengan ilmunya.

 وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ،

Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya.

Setelah zakat ditunaikan, para wali Allah menyempurnakannya dengan sedekah, shadaqah, wakaf dan lainnya.

Setelah shalat wajib dikerjakan, para wali Allah menyempurnakannya dengan shalat-shalat sunnah

 فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ،

Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat,

 

 وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا،

tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan.

Karena amalan-amalannya yang ia usahakan untuk mendekatkan diri kepada Allah itulah maka setiap perbuatan, penglihatan, dan amalnya selalu mendapatkan petunjuk dari Allah dan didasarkan kepada ajaran dan syariat agama.

وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ

Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.” (Riwayat Bukhari).

 

Hadits ini menunjukkan kecintaan Allah ta’ala kepada hamba-Nya.

 

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Di khutbah kedua ini, marilah kita berdoa kepada Allah, agar selalu diberi kesadaran atas setiap dosa, sehingga kita menjadi orang yang bersegera untuk bertobat kepada-Nya. Semoga kita didekatkan dengan orang-orang yang saleh dan berteman dengan mereka, sehingga kita kelak dibangkitkan bersama mereka. Dan semoga kita dimasukkan ke dalam golongan Allah yang selalu mendapatkan cinta Allah subhanahu wa ta’ala.

 

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.

رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.

وَصَلَّى اللهُ وَ سَلاَمَ عَلَى مُحَمَّدٍ تَسْلِيمًا كَثِيرًا. وَ أَخِرُ دَعْوَانَا الْحَمْدُ ِللهِ رَبَّ الْعَالَمِينَ

Tidak ada komentar: