إن الحمد لله
نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و سيئات أعملنا من يحد
الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له
أشهد أن لا
إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد إن محمدا عبده و رسوله
اللهم صل و
سلم على محمد و على أله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
ياأيها الذين
أمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا و أنتم مسلمون
و بعد فإن أصدق الحديث كتاب
الله و خير الهدي هدي محمد صلى الله عليه و سلم وشر الأمر محدثاتها و كل محدثة
بدعه و كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار
Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah
Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah ta’ala. Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dengan
senantiasa mengingat Allah dalam banyak kesempatan.
Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah
Di dalam sebuah hadits yang shahih diriwayatkan dari
Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
menyebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
مَنْ
عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ،
“Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang
terhadapnya.
Allah membenci setiap orang yang membenci para penolong
Allah, dan mengumumkan gendering perang dengan orang-orang yang memerangi para
wali Allah, semua hukuman, balasan, azab, siksa terhadap mereka sudah
disampaikan Allah subahnahu wa ta’ala dalam al-Quran dan juga sudah dijelaskan
oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.
وَمَا
تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ
عَلَيْهِ،
Tidak lah dekat seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku
cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya.
Wali Allah adalah setiap orang yang selalu mendekatkan diri
kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan mendahulukan dan mengutamakan amalan-amalan
wajib dari pada amalan yang lain.
Dikala Islam dimusuhi dengan perang, maka para wali Allah
terpanggil untuk perang di jalan Allah
Dikala Islam dihina, maka para wali Allah terpanggil untuk
membela Islam.
Dikala tetangga hidup tertekan karena kemiskinan, parab wali
Allah terpanggil untuk membantu mereka dengan zakatnya.
Dikala umat Islam lain hidup dalam kebodohan, para wali Allah terpanggil untuk mendidik mereka dengan
ilmunya.
وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ
بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ،
Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan
nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya.
Setelah zakat ditunaikan, para wali Allah menyempurnakannya
dengan sedekah, shadaqah, wakaf dan lainnya.
Setelah shalat wajib dikerjakan, para wali Allah
menyempurnakannya dengan shalat-shalat sunnah
فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي
يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ،
Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah
pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia
gunakan untuk melihat,
وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ
الَّتِي يَمْشِي بِهَا،
tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang
digunakan untuk berjalan.
Karena amalan-amalannya yang ia usahakan untuk mendekatkan
diri kepada Allah itulah maka setiap perbuatan, penglihatan, dan amalnya selalu
mendapatkan petunjuk dari Allah dan didasarkan kepada ajaran dan syariat agama.
وَلَئِنْ
سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ
Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika
dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.” (Riwayat Bukhari).
Hadits ini menunjukkan kecintaan Allah ta’ala kepada
hamba-Nya.
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ
بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah
Di khutbah kedua ini, marilah kita berdoa kepada Allah, agar
selalu diberi kesadaran atas setiap dosa, sehingga kita menjadi orang yang
bersegera untuk bertobat kepada-Nya. Semoga kita didekatkan dengan orang-orang
yang saleh dan berteman dengan mereka, sehingga kita kelak dibangkitkan bersama
mereka. Dan semoga kita dimasukkan ke dalam golongan Allah yang selalu
mendapatkan cinta Allah subhanahu wa ta’ala.
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي
العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدُّعَاءِ.
اللَّهُمَّ
إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
رَبَّنَا
آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا
لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا
ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ
مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ وَ سَلاَمَ عَلَى
مُحَمَّدٍ تَسْلِيمًا كَثِيرًا. وَ أَخِرُ دَعْوَانَا الْحَمْدُ ِللهِ رَبَّ
الْعَالَمِينَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar