Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
1. Amalan saat masih hidup
صحيح
مسلم - (ج 8 / ص 405
دَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ
وَقُتَيْبَةُ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا
إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ
انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ
أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Apabila seorang manusia mati, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal: Sedekah jariah, ilmu bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.
2.
Doa orang
Islam (termasuk keluarganya) lainnya
a.
Shalat
Jenazah
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: سَمِعْتُ
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ( مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ,
فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا, لَا يُشْرِكُونَ بِاَللَّهِ
شَيْئًا, إِلَّا شَفَّعَهُمْ اَللَّهُ فِيهِ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa dia mendengar Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada seorang muslim
meninggal, lalu ada empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah sholat atas
jenazahnya niscaya Allah akan menerima permohonan ampunan mereka untuknya.
Riwayat Muslim.
b.
Doa ketika
akan berziarah kubur
وَعَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ
بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
يُعَلِّمُهُمْ إِذَا خَرَجُوا إِلَى اَلمَقَابِرِ: ( اَلسَّلَامُ عَلَى أَهْلِ
اَلدِّيَارِ مِنَ اَلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ, وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اَللَّهُ
بِكُمْ لَلَاحِقُونَ, أَسْأَلُ اَللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ )
رَوَاهُ مُسْلِم
Sulaiman Ibnu Buraidah
dari ayahnya Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam mengajari mereka bila keluar ke kuburan agar mengucapkan: (Artinya =
Semoga sejahtera terlimpah atasmu wahai penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin,
insyaAllah kami akan menyusulmu, kami mohon kepada Allah keselamatan bagi kami
dan kamu sekalian). Riwayat Muslim.
c.
Doa harian,
misalnya:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ [الحشر/10]
"Ya Rabb kami, beri
ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami,
dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang
yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang."
Atau:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ [إبراهيم/41]
Ya Rabb kami, beri ampunanlah aku dan
kedua orang tuaku dan bagi seluruh kaum mukmin pada hari dilaksanakan
penghitungan
d.
Puasa
Puasa yang dilakukan seseorang untuk mengganti kewajiban puasa nadzar
yang telah dinadzarkan oleh orang yang telah meninggal
صحيح
البخاري - (ج 7 / ص51
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدٍ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى بْنِ أَعْيَنَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ عَمْرِو
بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ
جَعْفَرٍ حَدَّثَهُ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ
صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ
Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, “Barangsiapa
meninggal dan memiliki tanggungan puasa maka wali (keluarga) yang mengganti
(puasanya)
e.
Meneruskan
kebiasaan yang baik (misalnya: Bersedekah, bersilaturahmi dan amalan baik
lainnya bila yang meninggal biasa bersedekah dan melakukan amalan baik selama
hidupnya. Amalan Keluarganya)