Latar
belakang keluarganya yang beragam—ayahnya, Ariawan Rusdianto Sastrowardoyo,
beragama Buddha dan ibunya, Dewi Parwati Setyorini, beragama Katolik—memberikan
Dian perspektif unik dalam pencarian spiritualnya. Meskipun dibesarkan dalam
lingkungan Katolik, pencariannya akan makna hidup membawanya kepada Islam. Keputusannya
untuk menjadi mualaf didasarkan pada keyakinan pribadi yang kuat setelah
melalui proses pencarian dan refleksi mendalam. suara.com
Pengalaman
spiritual lainnya yang memperkuat keimanannya terjadi saat ia berada di Bali
pada tahun 2002. Setelah insiden Bom Bali, Dian mengalami situasi sulit di
bandara saat hendak terbang ke Singapura. Dalam keadaan terdesak dan tanpa
bantuan, tiba-tiba seorang pegawai bandara yang tidak dikenalnya membantunya
membayar biaya fiskal yang diperlukan. Pengalaman tak terduga ini memperkuat
keyakinannya akan keberadaan Tuhan dan pentingnya kepasrahan dalam berdoa. suara.com
Melalui
perjalanan spiritual yang mendalam dan pengalaman hidup yang signifikan, Dian
Sastrowardoyo menemukan keyakinannya dalam Islam, yang kini menjadi bagian
integral dari identitas dan kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar