Chumairy BA
Namanya Chumairy. Mirip dengan sebutan Rasulullah kepada istrinya, 'Asyah, humaira, yang berarti kemerahan (di pipinya bila ia sedang malu atau senang dipuji). Pria kelahiran Cilacap ini semenjak muda sudah berkelana di Jogja, dan kuliah di IAIN Sunan Kalijaga, dan mendapat gelar sarjana muda BA.
Sekitar tahum 1966, beliau menikah dengan seorang gadis (Guru TK ABA) dari Semaken Banjararum lalu menetap di Semaken sampai akhir hayat. Hidup berbahagia dengan lima orang putra-putrinya.
Tulkiyem
Saat-saat mengisi ngaji, saat humor, sering menceritakan kehidupan rumah tangganya. Dan untuk menyebut istrinya, ia lebih suka menggunakan samaran (nama lain) Tulkiyem. Sungguh dia adalah istri tercintanya.
Pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil, ia mengajar al-Quran alhadist di MA Filial MAN Wates 1 di Kalibawang (selanjutnya menjadi MAN 1 Kalibawang, dan kini MAN 3 Kulon Progo). Selain itu ia juga ngajar di SMEA Muhammadiyah Dekso untuk mata pelajaran yang sama. Dan pensiun dini tahun 2000-an karena ingin mengikuti laskar Jihad di Ambon bersama Ja'far Umar Thalib.
Gigih Berdakwah
Begutu tiba di jogja sekitar tahun 1960, ia langsung aktif berdakwah di kampung-kampung, khususnya di kalurahan Banjararum dan Banjarasri. Tahun 1965, ia menginduk dengan seorang tokoh Muhammadiyah, bernama Sugiyono di Paras Banjarasri Kalibawang. Sehingga ia sering berdakwah dari satu jamaah ke jamaah yang lain di Banjarasri yaitu Ngroto, Tuksongo, Dukuh, Bacok (Gonosari), Tuksongo, Kepiton, dn tentu Paras.
Dia akhir-akhir hayatnya, ia tetap gigih berdakwah dan berkhujbah jumat dan mengisi kajian di masjid-msjid dan mushala.
Cara Belajar
Dalam setiap kajian, baik ketika menjadi peserta pengajian, atau menjadi pemateri, selalu dengan satu kalimat tanya "mana dalilnya". Sehingga setiap memberi kahian, ia selalu mengutamakan dalil daripada pendapat yang sudah beredar.
Gaya Ceramah
Bila sedang ceramah, beliau selalu serius, kalaupun bercanda hanya sedikit sekali. Sering menangis menetes air mata saat menceritakan keutamaan para sahabat. Bila sedang berkhudbah pada hari Jumat, ia bicara meledak-ledak seperti agak marah.
Lebih Suka Tabayun
Bila suatu kali ada kabar miring tentanngya, ia lebih suka diam atau mendatangi orang yang bersangkutan sekedar bertanya apakah dia mengatakan sesuatu tentangnya. Bila dia membenarkan dia lebih suka meluruskan berita itu. Bila dia menolak, Chumary lebih suka diam dan tidak melanjutkan perkara itu.
Ulama Favoritnya
KH AR Fakhruddin, Muchlas Abror, adalah nama-nama ulama yang ia sukai. Ustadz Ja'far Umar Thalib adalah ustadz yang ia kagumi.
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala, melipat gandakan pahala amal kebaikannya, mengampuni segala dosa kesalahannya, memasukkannya kedalam golongan umat yang khusnul khatimah, dan memulyakannya di surga-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar