Ia dilahirkan sekitar tahun 1520 di daerah Selo Grobogan. Ibunya adalah Syarifah Salbinah, cicit Sunan Giri dan ayahnya adalah Kyai/Ki Ageng Pemanahan masih keturunan Prabu Brawijaya V. Ia terlahir dengan nama Raden Bagus Dananjaya, atau Raden Mas Srubut.
Nama
Ia terlahir dengan nama Raden Bagus Dananjaya, atau Raden
Mas Srubut, tetapi juga mempunyai nama-nama panggilan/gelar, di antaranya gelar
Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama
Khalifatullah Tanah Jawa
Raden Bagus Dananjaya, atau Raden Mas Srubut adalah nama ketika ia dilahirkan
Risang Sutawijaya atau Danang Sutawijaya, adalah nama setelah ia diangkat sebagai anak oleh Sultan Hadiwijaya, raja Pajang
Raden Ngabehi Loring Pasar, atau Raden Ngabehi Salering Peken, adalah nama panggilan setelah memasuk masa remaja atau dewasa, karena ia oleh Sultan Hadiwijaya ditempatan di sebelah utara pasar di Pajang
Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa, adalah gelarnya setelah ia menggantikan ayahnya menjadi penguasa Mataram, dan menyatakan diri sebagai Raja Mataram pertama, dan memisahkan diri dari Pajang
Panembahan Seda ing Kajenar, adalah sebutan setelah ia mangkat atau wafat di desa Kajenar
Garis Keturunan
1. Garis keturunan dari ayah
Ia masih keturunan Raja
Majapahit, Brawijaya V Bhre Kertabhumi. Berikut adalah silsilahnya.
Prabu Brawijaya V Bhre Kertabhumi
Bondan Kejawan atau Lembu Peteng
Kyai Getas Pandawa
Kyai Ageng Selo
Kyai Ageng Enis
Kyai Ageng Pemanahan
Panembahan Senopati
2. Garis keturunan dari ibu
Panembahan Senopati jika diambil
dari garis ibu beliau masih keturunan dari Rasulullah SAW. Dengan Jalur
silsilah sebagai berikut:
Nabi Muhammad Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam
Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali
bin Abi Thalib
Al-Imam Al-Husain
Al-Imam Ali Zainal Abidin
Al-Imam Muhammad Al-Baqir
Al-Imam Ja’far Shadiq
Al-Imam Ali Al-Uraidhi
Al-Imam Muhammad An-Naqib
Al-Imam Isa Ar-Rumi
Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
As-Sayyid Abdullah atau
Ubaidillah
As-Sayyid Alwi
As-Sayyid Muhammad
As-Sayyid Alwi
As-Sayyid Ali Khali’ Qasam
As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath
As-Sayyid Alwi Ammil Faqih
As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
As-Sayyid Abdullah
As-Sayyid Ahmad Jalaluddin
As-Sayyid Husain Jamaluddin
As-Sayyid Ibrahim Zainuddin
As-Samarqandy
As-Sayyid Maulana Ishaq
Ainul Yaqin (Sunan Giri)
Sunan Kidul
Pangeran Sobo
Nyai Ageng Pemanahan atau
Syarifah Sabinah
Panembahan Senopati atau Danang
Sutawijaya atau Danang Bagus
Istri
Ia memiliki tiga istri, yaitu:
Istri Pertama adalah putri Kyai Ageng Penjawi Waskita Jawi menjadi permaisuri Panembahan Senopati, bergelar Kanjeng Ratu Mas.
Istri Kedua adalah Retno Dumilah Putri Adipati Madiun yang ditaklukkan.
Istri ketiga adalah Rara Lembayung Putri Kyai Ageng Giring yang dikaruniai banyak putra dan putri di antaranya:
Anak
Panembahan Senapati mempunyai 14 anak, yang kebanyakan merupakan
anak dari seorang ibu bernama Rara Lembayung Putri Kyai/Ki Ageng Giring.
Anak-anak Panembahan Senapati adalah:
Gusti Kanjeng Ratu Pambayun / Retna Pembayun
Pangeran Ronggo Samudra (Raja muda Pati)
Pangeran Puger / Raden Mas Kentol Kejuro (Raja muda Demak)
Pangeran Teposono
Pangeran Purbaya / Raden Mas Damar
Pangeran Rio Manggala
Pangeran Raja muda Jayaraga / (Raden Mas Barthotot)
Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati/Panembahan Seda ing Krapyak
Gusti Raden Ayu Demang Tanpa Nangkil
Gusti Raden Ayu Wiramantri
Pangeran Raja muda Pringgoloyo I (Bupati Madiun, 1595-1601)
Kyai Ageng Panembahan Djuminah/Pangeran Djuminah/Pangeran Blitar I (Bupati Madiun, 1601-1613)
Pangeran Raja muda Martoloyo / Raden Mas Kanitren (Bupati Madiun 1613-1645)
Pangeran Tanpa Nangkil
Guru
Beliau dibesarkan dan dididik oleh ayahanda Ki Ageng
Pemanahan, beliau juga dididik oleh sang kakek Kyai Ageng Enis. Selain itu juga
beliau juga berguru kepada Kyai Ageng Penjawi, Kyai Ageng Giring dan juga
berguru kepada Sunan Kalijaga. Panembahan Senopati juga diangkat anak angkat
oleh Sultan Hadiwijaya. Di sana beliau juga berguru kepada Sultan Hadiwijaya
dan Kyai Ageng Juru Mertani yang pada saat itu menjabat sebagai Patih di
Kesultanan Pajang .
Jadi guru-gurunya adalah:
Kyai Ageng Pemanahan
Sultan Hadiwijaya
Sunan Kalijaga
Kyai Ageng Enis
Kyai Ageng Penjawi
Kyai Ageng Juru Mertani
Kyai Ageng Giring
Wafat
Panembahan Senopati meninggal dunia pada tahun 1601 saat
berada di desa Kajenar, kemudian diberi gelar sebagai Panembahan Seda ing
Kajenar (Panembahan yang meninggal di Kajenar). dan dimakamkan di Makam Hastana
Kitha Ageng Kotagede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar