Senin, 31 Maret 2025

Ida Bagus Erit Budi Finarno: Konsep dalam Al-Qur'an Miliki Keselarasan dengan Nilai-nilai Ketuhanan

 Ida Bagus Erit Budi Finarno lahir dalam keluarga Brahmana di Tabanan, Bali, yang dikenal sebagai penjaga ajaran dan ritual Hindu. Sebagai bagian dari keluarga yang memiliki garis keturunan pendeta, sejak kecil ia dididik dalam nilai-nilai Hindu dan mendalami ajaran Weda, kitab suci agama Hindu.

Pendidikan awalnya ditempuh di lingkungan yang kental dengan tradisi Hindu. Ia menjalani pendidikan agama secara intensif, termasuk belajar tentang filosofi, ritual, serta berbagai aspek spiritual dalam Hindu. Pemahamannya yang mendalam membawanya menjadi seorang pemuka agama yang dihormati di komunitasnya.

Namun, di tengah pencariannya akan makna hidup dan kebenaran hakiki, ia mulai menggali ajaran agama lain, termasuk Islam. Dalam perjalanannya, ia menemukan bahwa banyak konsep dalam Al-Qur'an memiliki keselarasan dengan nilai-nilai ketuhanan yang ia yakini. Rasa ingin tahunya semakin besar, dan ia mulai mempelajari Islam lebih mendalam.

Setelah melalui proses perenungan panjang, pada tahun 1995, Ida Bagus Erit Budi Finarno memutuskan untuk memeluk Islam. Keputusan ini bukan hal yang mudah karena ia berasal dari keluarga Brahmana yang sangat kuat memegang tradisi Hindu. Namun, keyakinannya terhadap Islam semakin menguat setelah memahami ajaran tauhid yang menegaskan keesaan Allah.

Setelah masuk Islam, ia mengganti namanya menjadi Abdul Aziz dan mulai aktif dalam dunia dakwah. Dengan pengalaman dan wawasan mendalamnya tentang agama Hindu, ia sering berdialog dengan berbagai kalangan dan berbagi kisah hijrahnya. Dakwahnya berfokus pada membangun pemahaman Islam yang rahmatan lil ‘alamin serta mengajak umat untuk memahami Islam dengan hati yang terbuka.

Hingga kini, Abdul Aziz terus mengabdikan dirinya dalam dakwah dan menjadi inspirasi bagi banyak orang yang tengah mencari kebenaran. Kisah perjalanannya dari seorang pendeta Hindu menuju Islam menjadi salah satu bukti bahwa hidayah bisa datang melalui berbagai jalan, dan pencarian ilmu dapat membawa seseorang pada cahaya kebenaran.

Tidak ada komentar:

Paras Kampungku

Ngatini, Sukarno, Suminem, Suyati, Tukiman, dan Wakidi (Mendapat Hidayah: Gunung Kelir Menjadi Saksi Pertambahan Saudara Seiman

Gunung Kelir, sebuah wilayah yang tenang di Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi saksi atas sebuah peristiwa yang men...