Pengikut

Jumat, 28 Juli 2023

Raja-Raja Kasultanan Pajang Sepeninggal Sultan Hadiwijaya

Makam Sultan Hadiwaijaya

 1.       Arya Pangiri atau Ngawantipura (1583-1586)

Sepeninggal Sultan Hadiwijaya pada tahun 1582, tahta sultan menjadi perebutan antara Arya Pangiri, dan Pangeran Benawa. Arya Pangiri, putra Sunan Prawoto, Raja Demak setelah Sultan Trenggono, adalah menantu Sultan Hadiwijaya. Pangeran Benawa adalah putra Sultan Hadiwijaya.

Arya Pangiri mendapat dukungan Sunan Kudus ke-2 (anak atau penerus Sunan Kudus) mendukung Arya Pangiri untuk naik tahta berdasarkan siding keluarga. Sementara itu Pangeran Benawa secara halus disingkirkan dan dijadikan sebagai adipati Jipang.

Arya Pangiri mengganti para pembesar dari orang-orang Demak, dan para pembesar yang diganti tersebut pindah ke Jipang mengikuti dan mengabdi kepada Pangeran Benawa.

Arya Pangiri membuat rakyat Pajang hidup tak menentu, karena ia lebih memilih memikirkan untuk menyerang Sutawajaya, penguasa Mataram sebagai upaya balas dendam.

2.       Pangeran Benawa atau Prabuwijaya (1586-1587)

Melihat kehidupan Pajang di bawah Kekuasaan Arya Pangiri. Dari Jipang, Pangeran Benawa ingin merebut kekuasaan dari Arya Pangiri. Pangeran Benawa meinta bantuan kepada saudara angkatnya, Sutawijaya, yang menjadi penguasa Mataram. Pangeran Benawa tetap menganggap Sutawijaya sebagai saudara walau ia telah mengalahkan dan menyebabkan Sultan Hadiwijaya meninggal.

Sutawijaya pun menyanggupinya, dan Arya Pangiri berhasil dikalahkan, lalu ia dipindah dan dijadikan Adipati Demak. Dan Pangeran Benawa menjadi raja Pajang, tetapi hanya 1 tahun saja. Sebelum meninggal, Pangeran Benawa menuliskan wasiat yang intinya setelah kepergiannya Kesultanan Pajang akan menjadi bagian dari Mataram. Pangeran Benawa wafat pada tahun 1587, peristiwa tersebut sekaligus menandai Kesultanan Pajang menjadi bagian dari Mataram.

Dengat wafatnya Pangeran Benawa, berakhir pula era kerajaan Pajang. Wilayah Pajang lalu menjadi bagian dari Mataram dengan status Kadipaten. Pangeran Benawa tidak memiliki putra laki-laki, dan hanya memiliki perempuan. Ia dimakamkan di dekat makam ayahnya, Sultan Hadiwijaya di Butuh Sragen.

 

Tidak ada komentar: